Selasa, 26 Maret 2013

Hari ke12: Menambal Hati (diangkat dari Sastrawanamatir.blogspot.com)



menambal hati. dua frasa yang sering sekali teman saya sebutkan dalam pidato panjangnya pada orang-orang di sebuah organisasi kami. lalu saya ingin mengulasnya sebagai pengingat diri dan semoga bermanfaat bagi yang lain. have a nice reading, folks! :)

menambal merupakan kata kerja yang memiliki arti melekatkan sesuatu untuk menutup yang bocor. hati memiliki arti beragam. hati merupakan organ penting dalam tubuh manusia dan juga bisa berarti sebagai sesuatu di dalam diri manusia yang menyimpan perasaan dan perhatian. maka menambal hati adalah melekatkan sesuatu untuk menutup bocor pada sesuatu dalam diri manusia yang menyimpan perasaan dan perhatian.
pernah dengar berita kalau pas musim mudik, di beberapa jalan tukang tambalnya menabur paku untuk membocorkan ban kendaraan dan kendaraan tersebut menambal ban ke tempat usaha mereka?
nah hidup juga kayak gitu. kadang isinya paku-paku yang bisa bikin ban kehidupan kita bocor. paku-paku yang disebar adalah rasa kecewa, sedih, marah, dan segala perasaan negatif. yang nyebar adalah Pencipta. tujuannya tidak lain dan tidak bukan supaya manusia menghentikan perjalanannya sejenak kemudian menuju Dia lagi. saat-saat penambal hati itu adalah saat-saat dimana kita intropeksi diri, berkontemplasi, galau, dan sebagainya.
caranya menambal hati gampang. satu berpikir positif. kedua, buka kran maaf sebesar-besarnya. biarkan maaf itu meluber. ketika semuanya gagal maka yang ketiga adalah berhenti sejenak, duduk, minumlah soda/teh/kopi/air putih. tenangkan diri dengan tarik nafas kemudian hembuskan. lalu coba lagi ke poin pertama.
namanya bocor ya kadang suka tiba-tiba. gak bisa diduga. maka buka jalan untuk bisa mengakses si Penambal hati paling handal sejagad raya. jangan khawatir kita memang manusia wajar sakit hati begitu-begitu. dan itu bukan akhir dunia. tambal hati seperti kamu terus bernafas.
selamat hidup. selamat menambal hati. :)


0 komentar:

Posting Komentar

 
;