ANALISIS SURAT MEDIA
: KONTAK KONSUMEN (SURAT PEMBACA) PADA MAJALAH INDIKATOR NO.46
Nama : Muhammad Affan Gaffar
NIM : 115020200111051
Jurusan : Manajemen
Matkul : Komunikasi Bisnis
Media : Majalah Indikator no.46 tahun 2013
Rubrik Kontak Konsumen - Majalah Indikator No.46 (click for High Resolution image) |
1. ANALISIS PENDEKATAN PESAN
Seperti yang kita ketahui dalam
komunikasi bisnis dikenal dua pendekatan dalam menentukan urutan organisasional
dalam penyampaian pesan. Yaitu dikenal Pendekatan Langsung (Direct Approach) dan Pendekatan Tidak
Langsung (Indirect Approach).
Dalam pendekatan langsung atau
yang juga sering disebut pendekatan deduktif (deductive approach), ide pokok muncul dan disampaikan di awal,
kemudian diikuti bukti-bukti atau data pendukungnya. Penggunaan ini dilakukan
bila reaksi audiens cenderung positif atau menyenangkan.
Dalam pendekatan tidak langsung
atau yang juga sering disebut pendekatan induktif (inductive approach), bukti-bukti atau data pendukungnya disampaikan
diawal, kemudian diikuti dengan ide pokok diakhir. Penggunaan ini dilakukan
bila reaksi audiens cenderung negatif atau tidak menyenangkan.
Dalam kasus Kontak Konsumen
majalah Indikator No.46 diatas maka kita dapat melihat bahwa pendekatan yang
digunakan dalam penyampaian pesannya adalah pendekatan langsung atau Direct
Approach.
Hal ini karena pada rubrik kontak
konsumen tersebut, Bapak Nanang Suryadi,
SE. MM. selaku Pembantu Dekan III dalam memaparkan jawaban memberikan ide
pokok jawaban di awal, lalu penjelasan data dan buktinya setelah ide pokok atau
di bagian akhir kalimat.
Trie Anis Rosyidah, selaku mahasiswa (Audiens) mengajukan
pertannyaan berupa “Bagaimana kontribusi
pihak fakultas khususnya dosen terkait pengembangan akademik (hardskill) maupun keorganisasian (softskill)” dan pada paragraf
sekaligus kalimat pertama Bapak Nanang
Suryadi, SE. MM. menjelaskan bahwa “Pengembangan
akademik atau hardskill itu ada pada
perkuliahan, sedangkan pada pengembangan softskill,
pihak fakultas membina saat menjadi mahasiswa baru.” Dan kemudian
penjelasan selanjutnya merupakan penjelasan bukti mengenai bagaimana softskill diperkenalkan di awal sejak
ospek atau PKKMABA, pelibatan dalam lembaga kemahasiswaan, keterlibatan,
praktek, dan seterusnya. Juga dijelaskan bagaimana hardskill dibentuk pada perkuliahan bersama dosen, penyediaan
fasilitas penunjang akademik, dan seterusnya.
2. ANALISIS AUDIENSI
1. Ukuran dan Komposisi Audiens
Audiens dalam
Kontak Konsumen merupakan audiens dalam jumlah yang kecil, bahkan bisa
dihitung. Dengan jumlah audiens yang sedikit ini maka lebih mudah dikendalikan
dan komunikasi bisa tersampaikan dengan baik. Tidak perlu melakukan penyesuaian
khusus dalam menghadapi audiens ini dengan tingkat yang kecil ini. Dalam Majalah
Indikator rubric Kontak Konsumen, biasanya ditampung dan diangkat dua sampai
empat pertanyaan.
2. Siapa Audiensnya
Audiensnya
adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
3. Reaksi Audiens
Karena pertanyaan
yang diajukan merupakan pertanyaan positif yang jika dijawab akan menambah
kepuasan kebutuhan informasi Audiens maka kemungkinan besar akan menghasilkan
suatu reaksi komunikasi positif antara Audiens (mahasiswa) dengan Pihak dekanat
(komunikator)
4. Tingkat Pemahaman Audiens
Audiens selaku
mahasiswa sudah pasti menguasai apa yang ditanyakan dan bisa memahami jawaban
dari Pihak komunikator/ Dekanat yang selaku menjawab, hal ini dikarenakan
Dekanat berangkat untuk menjwab pertanyaan Mahasiswa dengan fakta uang sudah
dialami oleh mahasiswa itu sendiri dan juga semua proses lapangan yang bisa
ditemu oleh Mahasiswa selaku Audiens.
5. Hubungan Komunikator dengan Audiens
Hubungan antara
komunikator dan audiens disini terbilang dekat Karena penanya atau audiens
adalah Mahasiswa dan komunikator adalah Pihak Dekanat (PD III),sehingga
hubungan yang dibangun tidak perlu terlalu kaku dan bisa lebih fleksibel dalam
proses komunikasi.
0 komentar:
Posting Komentar