Kamis, 28 Maret 2013

Gue, Aku, dan Saya : sebuah kemampuan (Rated Low)

Menjadi orang yang selalu berpindah daerah sejak masa mudanya ini untuk menuntut ilmu tentu sudah bukan masalah lagi bagi Affan. seorang pelajar yang kini telah menetap (sementara) di Malang karena kebutuhan tuntuan ilmu lanjutannya. Ya, Malang adalah salah satu kota yang ditempatinya setelah Gorontalo (hometownnya), Makassar, Bandung, dan Sukabumi.

Dalam proses pindah-pindah kota, kini  Affan menemukan salah satu kemampuannya (kemampuan Affan sangatlah banyak, uncountable, dari yang biasa sampai yang ga biasa, yang ketebak dan yang ga ketebak). yaitu menggunakan Gue, Aku, dan Saya pada tempat dan orang yang sesuai. kemampuan ini didapatnya setelah berhasil sering pindah-pindah tempat diatas.

Menggunakan saya merupakan hal yang paling biasa, orang Timur rata2 menggunakan saya untuk ungkapan aku yang formal, kalau dipersentasikan : penggunaan "saya" 70% dan "aku" 30% sehingga kalau ngobrol sesama orang timur biasanya menggunakan saya dengan persentase 70% dan aku 30% dan bisa berubah sesuai orang yang diajak bicara. itu hanya untuk kasus umum. tapi untuk kasus Affan sendiri, dia lebih sering menggunakan "aku" baik ke sesama orang timur (kerabat; untuk tatanan formal) daripada saya.

Contohnya ketika SMA inilah dia mulai membiasakan diri beradaptasi dalam gaya bahasa, SMA berasrama *bukan pesantren loh ya* ini berisi anak2 dari berbagai penjuru Indonesia, terujung Barat dari Aceh, dan terujung Timur dari Ternate. sehingga Affan harus bisa menggunakan kata gue, aku, dan saya dengan tepat. banyaknya anak2 Jabodetabek di SMA dulu membuatnya harus berkomunikasi dengan Gue, sedangkan untuk yg dari kalimantan, Jawa timur, Jawa Tengah dan daerah lain sering menggunakan Aku. (sumpah dah SMA ini anak2nya dari berbagai daerah ada -,-'). selain itu faktor tempat juga sering diperhatikan, Kalau lagi di jabodetabek dan jabar pakai "gue" (kadang aku) kalau lagi di jawa sisa, dan sulawesi ya "aku" "saya" dan "ana".

Kini setelah tinggal di Malangpun masih menyesuaikan dengan tempat dan orang, kalau sesama arek malang/ jatim/ jateng, pakenya ya "aku", tapi kalau untuk temen2 yang masih Jabar, dan jabodetabek masih pake "gue". banyak yang sering nanya, (contohnya: zaman SMA si Rayhan, zaman kuliah si Aris) kenapa pake gue, aku, saya, diganti2, ga pake aku aja, atau salah satunya? hal ini karena Affan sudah terbiasa dengan menyesuaikan lawan bicaranya agar atmosfer ketika berbicara bisa pas.

Persentase penggunaan Aku, Gue, Saya :
  • SMA: 
    • Aku = 30%
    • Gue = 65%
    • Saya = 5%
  • Kuliah:
    • Aku = 70%
    • Gue = 10%
    • Saya = 20%
Sekian

*maaf atas tulisan satu ini. salah satu tulisan dengan rating rendah ya iki, ada-ada saja. tapi belum ke kategori unrated sih*
*selain itu agar ratingnya ga nambah rendah, sudut pandang penulisan diubah menjadi sudut pandang orang ketiga*

~

0 komentar:

Posting Komentar

 
;